Guna peningkatan kompetensi para fasilitator yang sudah ada serta mendorong lahirnya fasilitator-fasilitator baru yang handal, yang mampu memfasilitasi Pendidikan dan Pelatihan di lembaga Credit Union (CU) primer, Komite Pendidikan – Unit Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Bandung telah mengikutsertakan 5 (lima) orang utusannya guna mengikuti pelatihan yang bertema kan Training of Trainers (TOT) Financial Literacy.
Kegiatan pelatihan yang diadakan pada Jumat – Minggu, 1 – 3 Oktober 2021, bertempat di Wisma Kinasih Resort Depok, Kecamatan Tapos, Jawa Barat bernarasumberkan Bpk. Agustinus Alibata, S.Pd., M.Si., yaitu seorang Direktur Lintas Cakrawala Indonesia (LCI) yang sekaligus juga merupakan pengurus di Pusat Koperasi Credit Union Indonesia (Puskopcuina). Pelatihan ini sendiri merupakan undangan yang berasal dari CU Bina Karya Sejahtera (BKS) dalam lingkup Forum Credit Union Keuskupan Agung Jakarta (FCU KAJ).
Diadakannya pelatihan ini karena memang dirasakan bahwa pendidikan merupakan salah satu pilar penting dalam Gerakan Koperasi Kredit (Credit Union). Lewat pendidikan terbukti mampu memberikan pencerahan dan membuka wawasan baru bagi para anggota sehingga dapat berkoperasi lebih baik dan berkualitas.
Dalam proses pendidikan di Credit Union (CU), salah satu peran penting yang menjadikan CU dapat berkembang secara baik adalah peranan fasilitator. Di sadari atau tidak, peranan seorang fasilitator sangat vital karena fasilitator dalam CU menjadi semacam agen perubahan. Karenanya seorang fasilitator dituntut memiliki kompetensi yang memadai agar mampu membawa proses perubahan yang nyata kepada para anggota CU di primer primer.
Sebagai seorang fasilitator, tuntutan yang harus dipenuhinya adalah kemampuan dalam menciptakan suasana gembira dan penuh semangat agar peserta antusias mengikuti setiap sesi pelatihan dari awal hingga akhir. Kompetensi yang dimiliki tidak hanya tentang materi, tetapi juga kemampuan melaksanakan proses pelatihan yang efektif, serta menguasai teknik-teknik membuka dan menutup sesi, menggunakan alat-alat bantu (slides, PP, multimedia), hingga teknik delivery, energizing, ice breaking, dan coaching. Singkatnya, seorang fasilitator harus mampu merencanakan, mengevaluasi, dan meningkatkan mutu pelatihan.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk membantu meningkatkan mutu seorang fasilitator sekaligus mendorong lahirnya fasilitator-fasilitator baru di CU primer. Tujuan lain yang ingin dicapai dari kegiatan pelatihan ini adalah meningkatkan kualitas fasilitator, yang nanti nya lewat ilmu yang ada dapat menularkan kepada pengurus CU primer lainnya, sehingga menjadi pendorong lahirnya fasilitator-fasilitator baru yang siap tampil, minimal di CU primer masing-masing. Dan harapannya adalah, aktivitas Pendidikan dan Pelatihan di CU primer dapat terlaksana dengan baik dan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia anggotanya
Dalam pelatihan yang berbentuk belajar bersama tersebut, para peserta yang hadir memperoleh pencerahan dan pengalaman baru mengenai Presentation Skill. Para peserta juga mendalami hal-hal yang berkaitan dengan Misi Credit Union, Produk & Pelayanan CU, sampai dengan apa dan bagaimana dalam menyusun Anggaran Keuangan Keluarga.
Source by website Keuskupan Bandung